Program Educational Objective (PEO)
PEO Berbasis Capstone Design
Capstone Design merupakan kulminasi proses pembelajaran, yang kemudian diartikan sebagai studi yang menerapkan seluruh atau sebagian pembelajaran yang telah ditempuh pada proses pembelajaran tersebut. Bersama dengan tim dan dibimbing oleh dosen pembimbing, mahasiswa secara independen melakukan pengembangan solusi sebagai jawaban atas permasalahan nyata di kehidupan masyarakat. Hal ini diharapkan akan menumbuhkan rasa empati dan kritis serta menumbuhkan rasa percaya diri akan peran yang dinantikan diluar sana. Selain itu, dengan terdapatnya pelaksanaan capstone design peran dari universitas dapat terus terjaga maknanya. Melalui capstone design mahasiswa dengan bebas dapat mendemonstrasikan, menerapkan, dan menanamkan seluruh atau sebagian mata kuliah yang dipelajari sebelumnya sebagai pendukung pelaksanaan capstone design yang ideal dan efektif di bidang keteknikelektroan.
Melalui mata kuliah capstone design, dapat secara langsung menuangkan kreasi dan keterampilan pada sebuah project yang dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat maupun industri. Dalam kata lain, melalui pelaksanaan capstone design ini terdapat kemudian adanya alat-alat atau sistem yang solutif dan inovatif. Dengan demikian, secara simultan kegiatan ini dapat mendukung percepatan paten yang ada pada Universitas Mercu Buana. Tidak hanya mahasiswa, dosen pembimbing dapat berperan dan turut andil dalam menjaga efektifitas pelaksanaan capstone design, sehingga, luaran seperti paten dan hak cipta dapat terpenuhi. Berikut adalah nilai positif yang akan didapatkan oleh mahasiswa
- Berkemampuan untuk bekerja secara tim dan menyatakan ide secara efektif dan komunikatif
- Memiliki kemampuan kritis dan kreatif dalam menyikapi permintaan dan fenomena dimasyarakat sebagai awal menentukan masalah.
- Kemampuan dalam merumuskan tujuan pelaksanaan dan menjabarkan tahapan penyelesaian masalah dalam design perancangan pada aplikasi dan sistem yang relevan.
- Kemampuan menentukan hubungan dan sinergi mata kuliah yang dipelajari pada proses pembelajaran sebelumnya.
- Menumbuhkan kreatifitas, dan ketrampilan dalam pengembangan solusi.
- Terdapatnya empati dan kepedulian terhadap kehidupan sosial dan masyarakat.
Pada proses perancangan mahasiswa di haruskan memperhatikan standar-standar keteknikan dan batasan batasan realistis yang terdiri dari :
IEC 60601-1: Standar ini berkaitan dengan keamanan peralatan medis. Menetapkan persyaratan umum dan kinerja yang harus dipenuhi oleh peralatan elektromedis, termasuk sistem diagnostik dan perawatan.
IEEE 802 Series: Serangkaian standar yang mengatur teknologi jaringan lokal (LAN) dan metropolitan area network (MAN). Standar ini mencakup berbagai aspek, termasuk protokol komunikasi, keamanan, dan arsitektur jaringan.
NEC (National Electrical Code): Standar ini diadopsi di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, dan menetapkan peraturan keselamatan listrik dan instalasi listrik untuk melindungi kehidupan dan properti.
ISO 9000 Series: Meskipun bukan spesifik untuk Teknik Elektro, standar ini menetapkan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi, termasuk dalam pengembangan dan produksi perangkat elektronik.
ANSI C: Sebagai contoh, ANSI C adalah standar bahasa pemrograman C, yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem embedded di bidang Teknik Elektro.
IEC 61000 Series: Standar ini berkaitan dengan kompatibilitas elektromagnetik (EMC) dan menetapkan batasan dan persyaratan untuk mengendalikan gangguan elektromagnetik dan memastikan perangkat dapat beroperasi secara harmonis di lingkungan yang saling berdampingan.
IEEE 1584: Standar untuk mengevaluasi bahaya busur listrik pada sistem distribusi daya, yang memberikan panduan tentang cara menghitung dan mengelola risiko kecelakaan akibat bahaya busur listrik.
IEC 62304: Standar ini memberikan panduan untuk proses hidup perangkat lunak medis, termasuk perangkat lunak yang terkait dengan peralatan medis dalam bidang Teknik Elektro.